-->

MASALAH GLOBAL

MAKALAH
Masalah Global
Disusun untuk memenuhi tugas mata kuliah Perspektif Global
Dosen Pengampu: Dr. Mukminan



Disusun oleh :
1.      Ulil Kurniawati                       11409134019
2.      Widodo Wicaksono                11409134022
3.      Nurul Rifa Yuliani                  11409134026
4.      Galih Riyan Marti                   11409134027
5.      Embun A. A                            11409134030

D3 AKUNTANSI
FAKULTAS EKONOMI
UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA
2011-2012




KATA PENGANTAR

            Puji syukur penyusun panjatkan kehadirat Allah SWT yang selalu memberikan petunjuk dalam menyusun dan menyelesaikan makalah Masalah Global dengan lancar. Makalah ini dibuat dalam rangka memenuhi tugas dari matakuliah Perspektif Global yang diampu oleh Bapak Dr. Mukminan.
Terselesaikanya makalah ini tidak lepas dari peran berbagai pihak yang telah membantu baik secara materil  maupun moril pada saat proses penyusunan. Oleh karena itu penyusun mengucapkan terimakasih kepada:
1.      Allah SWT, yang selalu ada dalam setiap langkah serta atas karunia dan hidayah-Nya.
2.      Kedua orang tua yang dengan tulus senantiasa memberikan doa serta dukungan baik.
3.      Bapak Dosen yang telah membimbing kami dalam penyusunan makalah ini.
4.      Teman-teman yang telah turut berpartisipasi dalam makalah ini.
Namun disamping itu penyusun menyadari bahwa tugas ini masih banyak kekurangan, oleh karena itu kritik dan saran yang sapat membangun demi kesempurnaan laporan ini di masa yang akan datang sangat diharapkan. Semoga tugas ini bermanfaat bagi semua pembaca.

Wates, 2 April 2013

Penyusun




DAFTAR ISI


JUDUL......................................................................................................................... 1
KATA PENGANTAR.................................................................................................. 2
DAFTAR ISI................................................................................................................ 3

BAB I
            PENDAHULUAN
A.  Latar Belakang Masalah............................................................................. 4
B.  Tujuan Penelitian........................................................................................ 4

BAB II
            PEMBAHASAN
A.  Penduduk dan Keluarga Berencana............................................................. 5
B.  Pembangunan............................................................................................... 6
C.  Hak Asasi Manusia...................................................................................... 6
D.  Migrasi..........................................................................................................9
             E.  Bahan Makanan........................................................................................ 10
             F.  Lingkunan dan Sumber Daya.................................................................... 12

BAB III
PENUTUP
Kesimpulan................................................................................................................. 14
Daftar Pustaka............................................................................................................  13





BAB I
PENDAHULUAN
A.       Latar Belakang
Dalam belajar perspektif global menyadarkan pada kita semua bahwa tanggung jawab untuk memelihara bumi dan isinya ini merupakan tugas kita semua. Segala masalah yang ada di sekitar kita seperti : penipisan lapisan ozon, pemanasan global, penggundulan hutan, polusi, semakin langkanya spesies tanaman maupun hewan, krisis energi dan sebagainya. Prof. Lester R. Browen seorang peneliti yang sangat prihatin terhadap permasalahan lingkungan hidup dunia menyatakan bahwa pengeksplotasian alam dengan memakai bantuan teknologi terutama industri sudah saatnya untuk dihentikan dan mereka harus membayar hasil yang diperoleh.
Permasalahan lingkungan hidup berkaitan dengan kenyataan-kenyataan bahwa:
1.     Sumber daya alam merupakan milik bersama dan ada beberapa aktor (kelompok ) seperti negara-negara dan perusahaan-perusahaan multinasional yang berupaya mengontrol, memanfaatkan, dan menglola sumber daya alam tersebut.
2.     Kuantitas dan pemanfaatan sumber daya itu terbatas.
3.     Sumber daya yang dimiliki bersama ini bila dieksploitasi semena-mena akan menimbulkan ancaman yang harus dihadapi bersama juga.
Kemajuan teknologi telah memungkinkan umat manusia untuk mengeksploitasi alam ini. Contohnya bila tidak diketemukan mesin penggergaji kayu pasti kerusakan hutan tidak akan separah sekarang ini. Kemampuan kampak untuk menebang kayu tidak mampu menandingi mesin penggergaji.

B.       Tujuan
Dalam makalah ini akan dijelaskan tentang masalah global. Pembaca di berikan berbagai penjelasan dan contoh mengenai masalah global. Pembaca akan sedikit memahami dari berbagai masalah/isu global baik lokal maupun internasional.

BAB II
PEMBAHASAN

Mengenai isu dan masalah global, Merry M. Merryfield (1997:8) mengemukakan pokok-pokok penduduk dan keluarga berencana (population and family planning), hak rakyat menentukan pemerintahan sendiri (self determination), pembangunan (development), hak asasi manusia (human right), emigrasi, imigrasi dan pengungsian (emigration, immigration and refugees), kepemilikan bersama secara global (the global commnos), kelaparan dan bahan pangan (bunger and food), perdamaian dan keamanan (peace and security), prasangka dan diskriminasi (prejudice and discrimination).
Isu dan masalah yang telah dikemukakan di atas, bukan lagi dirasakan secara lokal maupun regional, namun kini sudah dirasakan oleh seluruh dunia. Badan dan lembaga dunia yang merupakan bagian dari PBB maupun yang berada diluar PBB seperti LSM telah menaruh perhatian yang serius mengenai hal tersebut.
1.      Penduduk dan Keluarga Berencana
Masalah penduduk merupakan masalah yang sudah mendunia. Persoalan ketidakseimbangan antara pertumbuhan dan jumlah penduduk dengan ketersediaan bahan pangan, lapangan kerja serta permukiman yang merupakan masalah kesejahteraan, bukan hanya masalah yang menimpa Indonesia melainkan masalah yang dialami juga oleh Negara-negara  di dunia.
Contoh contoh masalah dalam kaitannya dengan penduduk dan keluarga berencana adalah meledaknya jumlah penduduk di Indonesia yang semakin meningkat. Ini disebabkan banyaknya penduduk yang tidak melakukan program KB yang telah digalakkan oleh pemerintah untuk membatasi meningkatnya jumlah penduduk, dimana dalam satu keluarga hanya dibolehkan memiliki 2 anak saja. Kekurangtahuan penduduk ini menyebabkan program ini kurang berjalan maksimal, terutama untuk masyarakat yang tinggal di desa.
Selain masalah jumlah penduduk yang meningkat setiap tahunnya, masalah lainnya adalah tidak meratanya penduduk yang tinggal di pulau jawa dengan pulau lainnya. Masyarakat cenderung lebih suka tinggal di pulau jawa karena di pulau jawa apa yang dibutuhukan masyarakat itu tersedia dari pada di pulau lainnya.
Salah satu upaya untuk mengatasi masalah penduduk yaitu dengan melakukan program Keluarga Berencana (KB) dengan mengatur jumlah anggota keluarga demi kesejahteraan masing-masing keluarga. Program ini selain merupakan upaya pemecahan masalah, pada pelaksanaannya juga masih menjadi permasalahan global.

2.      Pembangunan
Pembangunan menurut Bartelmus (1986:3) merupakan proses yang berupaya memperbaiki kondisi hidup masyarakat, baik kondisi material maupun non material termasuk kebutuhan fisikal, telah-sedang-akan dilakukan oleh semua bangsa di dunia ini. Namun karena pelaksanaannya melibatkan semua sumber baik SDA maupun SDM termasuk kemampuan IPTEKnya, pembangunan masih mengalami berbagai masalah dan kendala. Masalah pembangunan yang terus dilakukan namun terdapat kendala yaitu masalah pendanaan yang ada dan penanganan yang dilakukan juga kurang efektif sehingga menimbulkan kerancuan terhadap system pembangunan.
Adapun Kendala lain dari pembangunan yaitu dating dari pihak masyarakatnya yang juga kurang berpartisipasi dalam jalannya pembangunan. Dengan demikian pembangunan merupakan suatu masalah global.

3.      Hak Asasi Manusia (HAM)
Kita semua meyakini firman Allah dalam Al Quran, surat Al Hujarat, ayat 13 yang artinya sebagai berikut:
Hai manusia, sesungguhnya Kami menciptakan kamu dari seorang laki-laki dan seorang perempuan dan menjadikan kamu berbangsa-bangsa dan bersuku-suku supaya kamu saling kenal mengenal. Sesungguhnya orang yang paling mulia diantara kamu di sisi Allah ialah orang yang paling bertaqwa di antara kamu. Sesungguhnya Allah Maha Mengetahui dan Mengenal.
Dalam kehidupan di masyarakat hak asasi manusia mendapat perlakuan yang berbeda-beda oleh pihaik-pihak tertentu, sehingga terjadi suatu pelanggaran HAM. Diskriminasi rasial, etnis, agama, dan lainnya merupakan contoh pelanggaran HAM. HAM ini tidak hanya merupakan masalah local dan regional di kawasan tertentu, namun juga merupakan masalah global.
Kasus Pelanggaran HAM  :
1.      Pelanggaran HAM pada Tenaga Kerja Indonesia telah terjadi banyaknya penganiayaan, pemerkosaan, bahkan pembunuhan terhadap para tenaga kerja Indonesia, tetapi pemerintah sepertinya menganggap kecil masalah ini padahal jasa seorang TKI sangatlah penting bagi negara Indonesia.
Tenaga kerja Indonesia adalah ornag yang rela berkerja diluar negri untuk memenuhi kebutah keluarganya selain memenuhi kebutuhan keluarganya Negara juga mendapati devisa atas jasa yang diberikan mereka dinegri yang membutuhkan tenaga kerja untuk membantu negara negara yang kekurangan tenaga kerja seperti malaysia, singapura dan beberapa negara lainnya. Tetapi para tenaga kerja Indonesia tidak sedikit yang menerima perlakuan yang tidak baik malah yang sangat merugikan bagi mereka, tidak sedikit pemerkosaan, penganiayaan, bahkan sampai pembunuhan yang dialami oleh para tenaga kerja Indonesia, tetapi pemerintah sepertinya hanya memandang sebelah mata terhada para pahlawan devisa bagi Indonesia ini. Sehingga para tenga kerja Indonesia bisa sampai mengalami perlakuan perlakuan yang sangat merugikan mereka.
Sudah banyak para tenaga kerja Indonesia yang pulang ke Indonesia yang mengalami kecacatan fisik karena penganiayaan majikannya diluar sana, tetapi pemerintah tidak memberi perhatiannya sama sekali, pemerintah hanya memberi perhatiannya terhadap tenaga kerja Indonesia yang mengalami perlakuan yang tidak semestinya yang sudah terpublikasi oleh media, baru pemerintah terlihat sangat perhatian. Padahal jika sudah tidak ada lagi yang ingin menjadi tenaga kerja Indonesia untuk luar negri maka bisa sangat mempengaruhi pendapatan pendapatan negara, bisa hancur ekonomi negara ini jika sudah banyak yang takut menjadi tanaga kerja Indonesia bagi luar negri.
Dimanakah implementasi pemerintah terhadap pancasila yang salah satunya berbuahnya “ keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia” apakah para tenaga kerja Indonesia tidak termasuk warga Indonesia? Atau pemerintah hanya memandang sebelah mata pda para TKI. Seharusnya hakekat HAM yang sebenarnya HAM lahir sejak manusia sadar akan hak yang dimilikinya dan kedudukannya sebagai subjek hukum. Akan tetapi HAM baru mendapat perhatian penyelidikan ilmu pengetahuan, sejak HAM mulai berkembang dan mulai diperjuangkan terhadap serangan atau bahaya, yang timbul dari kekuasaan yang dimiliki oleh bentukan masyarakat yang dinamakan negara (state). Dalam negara modern, HAM diatur dan dilindungi dalam hukum positif. Kenapa HAM perlu dilindungi? Kuntjoro mengemukakan dalam bukunya, Kekuasaan negara itu seolah-olah oleh manusia pribadi (individu) lambat-laun dirasakan sebagai suatu lawanan, karena di mana kekuasaan Negara itu berkembang, terpaksalah ia memasuki lingkungan hak asasi manusia pribadi dan berkuranglah pula luas batas hak-hak yang dimiliki individu itu. Dan disini timbullah persengketaan pokok antara dua kekuasaan itu secara prinsip, yaitu kekuasaan manusia yang berujud dalam hak- hak dasar beserta kebebasan-kebebasan azasi yang selama itu dimilikinya dengan leluasa, dan kekuasaan yang melekat pada organisasai baru dalam bentuk masyarakat yang merupakan Negara tadi.” . Oleh karena itu seharusnya para TKI juga memiliki hak asasi manusia yang sama sebagaimana yang lainnya, dan harus diperlakukan sebagai manusia seperti biasanya Karena para TKI juga manusia merdeka yang dapat menkmati hak asasi manusia, karena para TKI bukan hamba sahaya atau budak.
2.      Contoh Kasus Pelanggaran HAM yang Dialami oleh TKI
TKI dipancung di Arab Saudi Seorang TKI bernama Ruyati binti Satubi (54) meregang nyawa di tangan algojo pemerintah Arab Saudi. Ruyati dijatuhi hukuman pancung setelah ia divonis bersalah membunuh Khairiya Hamid binti Mijlid majikannya. Ironisnya, hukuman pancung itu dilakukan hanya empat hari setelah Presiden Susilo Bambang Yudhoyono berpidato tentang perlindungan pemerintah terhadap TKI di luar negeri, di sidang ILO ( International Labour Organization) ke-100, 14 Juni lalu. Dalam pidatonya SBY bertutur tentang perlindungan TKI yang bekerja sebagaipembantu rumah tangga (PRT).
Kasus pembunuhan yang akhirnya menjerat Ruyati sebagai tervonis itu dimulai pada 10 Januari 2010. Ruyati, dituduh membunuh majikannya dengan menggunakan sebilah pisau dapur. Persidangan perdana kasus pembunuhan tersebut digelar pada Mei 2010. Selanjutnya, sidang pembacaan vonis digelar pada Mei 2011. Hakim pengadilan setempat menjatuhkan hukuman qisas kepada Ruyati sesuai dengan kejahatan yang telah diperbuat. Ruyati dijatuhi vonis hukuman mati karena dia telah membunuh. Sebenarnya, Ruyatibisa mendapatkan pengampunan. Syaratnya, ia memperoleh ampunan dari keluarga yang telah dibunuh. Sayang, hingga pembacaan vonis, pihak keluarga belum maumemafkan Ruyati. Ruyati sebelumnya pernah bekerja diArabSaudi sebanyak dua kali. Pada September 2008 lalu, dia berangkatlagikeArabSaudi menggunakan jasa Perusahaan PengerahTenaga KerjaIndonesia Swasta (PPTKIS) PT Dana Graha Utama Sejatinya, pada waktu itu secara syarat administrasi Ruyatisudah tidak bisa bekerja sebagai TKI. Tapi, oleh pihak PPTKIS, keterangan umur dalam paspor Ruyati dimudakan sembilan tahun. Sejatinya ia lahir pada 7 Juli 1957 kemudian dirubah menjadi 12 Juli1968. Dalam laporannya ke Migrant Care, Een Nuraeni, anak sulung Ruyati, mengatakan jika pada awal-awal bekerja ibunya tidak pernah mengeluh.Gaji sering dikirim setelah dirapel beberapa bulan.Tapi akhirnya muncul keluhan jika pembayaran gaji kerap telat hingga tujuh bulan. “Kalaupun mau bayar gaji, harus direbut dulu,” kata perempuan 36 tahun itu. Selain itu, Een juga mengatakan ibunya kerap dipukulimajikannya. Sejak penghujung Desember 2009, komunikasi Ruyati dengan keluarga di Bekasi terputus. Kabar Ruyatitersangkut pidana pembunuhan dan terancam hukuman pancung sampai juga ke keluarga. Pihak keluarga diwakili Een melapor ke pemirintah. Mulai dari Kementerian Luar Negeri hingga Kementerian Tenaga Kerja danTransmigrasi. Dia juga melapor kasus ini ke Migrant Care.Een mengatakan mendapatkan kabar kematian ibunya akibat divonispancung. “Kabar itu resmi, diberitahukan Kementerian Luar Negeri,” tandasnya.

                  4.          Migrasi
Perpindahan penduduk, baik dalam emigrasi, imigrasi maupun pengungsian terjadi  dimana-mana di dunia ini. Faktornya bermacam-macam, mulai dari factor ekonomi, bencana alam, wabah, politik sampai keamanan. Bagi pelakunya mungkin merupakan jalan keluar  dari masalah yang dialaminya, namun bagi kawasan yang didatangi mungkin akan menjadikan suatu masalah, karena menyangkut tempat penampungan, lapangan kerja, bahan kebutuhan, dan lain-lainnya. Masalah migrasi ini merupakan suatu masalah global.


Alasan yang menyebabkan manusia / orang pelakukan aktifitas migrasi :
a.       Alasan Politik / Politis
Kondisi perpolitikan suatu daerah yang panas atau bergejolak akan membuat penduduk menjadi tidak betah atau kerasan tinggal di wilayah tersebut.
b.      Alasan Sosial Kemasyarakatan
Adat-istiadat yang menjadi pedoman kebiasaan suatu daerah dapat menyebabkan seseorang harus bermigrasi ke tempat lain baik dengan paksaan maupun tidak. Seseorang yang dikucilkan dari suatu pemukiman akan dengan terpaksa melakukan kegiatan migrasi.
c.       Alasan Agama atau Kepercayaan
Adanya tekanan atau paksaan dari suatu ajaran agama untuk berpindah tempat dapat menyebabkan seseorang melakukan migrasi.
d.      Alasan Ekonomi
Biasanya orang miskin atau golongan bawah yang mencoba mencari peruntungan dengan melakukan migrasi ke kota. Atau bisa juga kebalikan di mana orang yang kaya pergi ke daerah untuk membangun atau berekspansi bisnis.
e.       Alasan lain
Contohnya seperti alasan pendidikan, alasan tuntutan pekerjaan, alasan keluarga, alasan cinta, dan lain sebagainya.

                  5.          Bahan Makanan
     Pentingnya permasalahan ini dikarenakan banyaknya kasus kekurangan bahan makanan, berupa bencana kelaparan. Jumlah manusia yang meninggal akibat bencana ini sudah jutaan orang karena kelaparan yang terjadi di China, India, dan sebagainya. Masalah ini berkaitan dengan :
a.       Kebutuhan Obyektif pangan
     Semakin baiknya kondisi manusia sejak beberapa dasa warsa terakhir ini telah menyebabkan terjadinya pertumbuhan penduduk secara cepat, tentu keadaan ini menyebabkan meningkatnya kebutuhan pangan.
     Ketika PBB melaporkan bahwa jumlah kalori yang dimakan oleh orang-orang Amerika Utara dan Eropa per harinya ternyata berlebihan 1/3 dari yang diperlukan oleh tubuh mereka, sementara orang-orang Afrika jumlah kalori yang dimakan masih kurang 6%. Untuk menutupi kekurangan kproduksi dan konsumsi, negara-negara berkembang semakin tergantung kepada negara-negara maju dalam impor bahan pangan utama yang semakin meningkat dari 12 juta ton pada tahun 1950-an menjadi 36 juta ton pada tahun 1972 hal ini dikarenakan pertumbuhan penduduk pertahun yang mencapai 10%, sedangkan pertumbuhan pengan hanya meningkat 2% saja. Dan juga akan semakin meningkat pada tahun-tahun mendatang.
b.      Permintaan efektif (effective demand)
     Kebutuhan obyektif harus diubah menjadi permintaan efektif dalam pasar bahan pangan dunia. Masalahnya adalah bahwa pasar itu diorganisasikan berdasarkan daya beli dalam mata uang yang kuat yaitu US$. Keadaan ini diperburuk oleh kenyataan-kenyataan bahwa perusahaan-perusahaan swasta internasionallah yang banyak menguasai produksi pangan tersebut. Sebagai perusahaan swasta internasional yang tujuan utamanya mencari keuntungan, maka ia hanya akan tanggap pada permintaan efektif.
c.       Kendala fisik ataupun ekonomi dalam upaya peningkatan produktivitas pertanian.
     Terbatasnya tanah subur, apakah karena penanaman 1 jenis pohon yang sama secara terus menerus dan keterbatasan air minum dan irigasi telah menyebabkan produksi bahan makan sulit untuk dipertahankan apalagi bencana alam seperti : El Nino, banjir, kekeringan, dan sebagainya menyebabkan terjadinya krisis bahan makanan.
     Ramalan Thomas Robert Malthus, seorang ekonom berkebangsaan Inggris pada abad ke-19 (1798) bahwa pertumbuhan penduduk akan melebihi pertumbuhan bahan makanan. Pendapat dia  bahwa pertumbuhan penduduk dan bahan makanan akan seimbang jika terjadi bencana kelaparan, kurang makan, dan wabah penyakit, tidak terbukti karena penemuan teknologi kedokteran telah berjasa menyelamatkan jutaan umat manusia. Karena pentingnya bahan makanan ini menyebabkan FAO mengadakan Pertemuan Puncak Bahan Makanan dunia (World Food Summit) di Roma tahun 1997, yang membahas pembuatan pokok penanggulangan masalah bahan makanan di abad yang akan datang.

                  6.          Lingkungan dan Sumber Daya
Berdasarkan UU RI No.4 tahun 1982, menyatakan bahwa pengertian lingkungan hidup adalah  sebagai berikut : kesatuan ruang dengan semua benda, daya, keadaan, makhluk hidup, termasuk di dalamnya manusia dan perilakunya, yang mempengaruhi kelangsungan peri kehidupan dan kesejahteraan manusia serta makhluk hidup lainnya.
Pengaruh tersebut dapat berdampak positif dalam arti makin menjamin kelangsungan hidup dan kesejahteraan, serta dapat pula berdampak negative dengan pengertian mengganggu bahkan mengancam kesejahteraan manusia. Kondisi lingkungan yang negative ini merupakan suatu masalah global.
Masalah lingkungan seperti pencemaran (udara, tanah, air, suara, atau kebisingan, sinar yang menyilaukan), banjir, kekeringan, tanah longsor, hama dan sebangsanya yang mengganggu bahkan mengancam kehidupan manusia, tidak hanya terjadi secara local atau regional, namun sudah menjadi masalah global. Masalah lingkungan telah menjadi perhatian dan kepedulian dunia, baik PBB maupun LSM. Masalah lingkungan hidup yang telah mengglobal harus menjadi perhatian dan kepedulian tiap orang termasuk seorang guru maupun warna dunia.
Sumber Daya Alam (SDA) merupakan suatu bentuk materi atau energy yang diperoleh dari lingkungan fisikal yang dapat memenuhi kebutuhan hidup manusia. Sumber daya alam tidak hanya berupa kondisi fisikal alamiah, melainkan juga dapat berupa SDA dan SDM.
Kandungan, persediaan, penggalian dan pemanfaatan sumber daya, khususnya sumber daya alam, tidak hanya menyangkut pemerintah serta Negara pemilik sumber daya alam yang bersangkutan, melainkan juga melibatkan Negara-negara lain yang berkepentingan. Dalam mekanisme dan dinamika produksi, pemanfaatan,konsumsi dan perdagangan sumber daya alam terjadi saling ketergantungan dan saling keterkaitan antar berbagai Negara di dunia yang terus berkembang dari waktu ke waktu.
BAB III
PENUTUP
Kesimpulan
Pertumbuhan penduduk dari waktu ke waktu terus meningkat. Kenyataan tersebut pemicu dan pemacupertumbuahn kebutuhan penduduk, baik secara kuantitatif maupun kualitatif yang menuntut penerapan dan pemanfaatan IPTEK dalam mengolah SDA untuk memenuhi kebutuhan. Perlu diwaspadai bahwa penerapan IPTEK dalam mengolah SDA dan lingkungan selalu memiliki sisi positif dan sisi negative.
Sisi positif dari penerapan IPTEK dalam berbagai bidang kehidupan, khususnya dalam bidang pertanian, misalnya dengan bioteknologi dan berbagai rekayasa mekanik pengolahan tanah, rekayasa kimiawi dalam pemupukan dan pembasmi hama, dan lain sebagainya dalam meningkatkan kesejahteraan manusia khususnya petani.
Kemajuan IPTEK di bidang industry telah berdampak positif dalam meningkatkan prodiksi barang-barang kebutuhan serta memperluas lapangan pekerjaan. Namun di sisi lain juga berdampak negative dengan adanya pencemaran lingkungan. Misalnya mengakibatkan terbentuknya gas CO2 dan gas buangan lainnya.









DAFTAR PUSTAKA

http://andi-dio.blogspot.com/2012/05/artikel-isu-lokal-isu-global-lingkungan.html
http://awikzaenalarif.wordpress.com/2011/06/08/makalah-perspektif-global-isu-isu-dalam-kaitanya-dengan-kepentingan-nasional/
http://ceklipratiwi.staff.umm.ac.id/2013/02/25/ham-dan-isu-global/

Share this:

No comments