MAKALAH
Masalah
Global
Disusun untuk memenuhi tugas mata kuliah Perspektif
Global
Dosen Pengampu: Dr. Mukminan
Disusun oleh :
1.
Ulil
Kurniawati 11409134019
2.
Widodo
Wicaksono 11409134022
3.
Nurul
Rifa Yuliani 11409134026
4.
Galih
Riyan Marti 11409134027
5.
Embun
A. A 11409134030
D3 AKUNTANSI
FAKULTAS
EKONOMI
UNIVERSITAS
NEGERI YOGYAKARTA
2011-2012
|
KATA PENGANTAR
Puji syukur penyusun panjatkan
kehadirat Allah SWT yang selalu memberikan petunjuk dalam menyusun dan
menyelesaikan makalah Masalah
Global dengan lancar. Makalah ini dibuat dalam
rangka memenuhi tugas dari matakuliah Perspektif Global yang diampu oleh Bapak Dr. Mukminan.
Terselesaikanya
makalah ini tidak lepas dari peran berbagai pihak yang telah membantu baik
secara materil maupun moril pada saat
proses penyusunan. Oleh karena itu penyusun mengucapkan terimakasih kepada:
1. Allah
SWT, yang selalu ada dalam setiap langkah serta atas karunia dan hidayah-Nya.
2. Kedua
orang tua yang dengan tulus senantiasa memberikan doa serta dukungan baik.
3. Bapak
Dosen yang telah membimbing kami
dalam penyusunan makalah ini.
4. Teman-teman
yang telah turut berpartisipasi dalam makalah ini.
Namun
disamping itu penyusun menyadari bahwa tugas ini masih banyak kekurangan, oleh
karena itu kritik dan saran yang sapat membangun demi kesempurnaan laporan ini
di masa yang akan datang sangat diharapkan. Semoga tugas ini bermanfaat bagi
semua pembaca.
Wates, 2 April 2013
Penyusun
DAFTAR
ISI
JUDUL.........................................................................................................................
1
KATA PENGANTAR..................................................................................................
2
DAFTAR
ISI................................................................................................................
3
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Masalah............................................................................. 4
B. Tujuan
Penelitian........................................................................................
4
BAB II
PEMBAHASAN
A. Penduduk dan Keluarga
Berencana............................................................. 5
B. Pembangunan...............................................................................................
6
C. Hak Asasi Manusia...................................................................................... 6
D.
Migrasi..........................................................................................................9
E. Bahan
Makanan........................................................................................
10
F. Lingkunan
dan Sumber Daya.................................................................... 12
BAB III
PENUTUP
Kesimpulan................................................................................................................. 14
Kesimpulan................................................................................................................. 14
Daftar
Pustaka............................................................................................................ 13
BAB I
PENDAHULUAN
PENDAHULUAN
A.
Latar Belakang
Dalam
belajar perspektif global menyadarkan pada kita semua bahwa tanggung jawab
untuk memelihara bumi dan isinya ini merupakan tugas kita semua. Segala masalah
yang ada di sekitar kita seperti : penipisan lapisan ozon, pemanasan global,
penggundulan hutan, polusi, semakin langkanya spesies tanaman maupun hewan,
krisis energi dan sebagainya. Prof. Lester R. Browen seorang peneliti yang
sangat prihatin terhadap permasalahan lingkungan hidup dunia menyatakan bahwa
pengeksplotasian alam dengan memakai bantuan teknologi terutama industri sudah
saatnya untuk dihentikan dan mereka harus membayar hasil yang diperoleh.
Permasalahan
lingkungan hidup berkaitan dengan kenyataan-kenyataan bahwa:
1.
Sumber daya alam merupakan milik bersama dan ada
beberapa aktor (kelompok ) seperti negara-negara dan perusahaan-perusahaan
multinasional yang berupaya mengontrol, memanfaatkan, dan menglola sumber daya
alam tersebut.
2.
Kuantitas dan pemanfaatan sumber daya itu terbatas.
3.
Sumber daya yang dimiliki bersama ini bila
dieksploitasi semena-mena akan menimbulkan ancaman yang harus dihadapi bersama
juga.
Kemajuan
teknologi telah memungkinkan umat manusia untuk mengeksploitasi alam ini.
Contohnya bila tidak diketemukan mesin penggergaji kayu pasti kerusakan hutan
tidak akan separah sekarang ini. Kemampuan kampak untuk menebang kayu tidak
mampu menandingi mesin penggergaji.
B.
Tujuan
Dalam makalah ini akan dijelaskan tentang masalah
global. Pembaca di berikan berbagai penjelasan dan contoh mengenai masalah
global. Pembaca akan sedikit memahami dari berbagai masalah/isu global baik
lokal maupun internasional.
BAB II
PEMBAHASAN
PEMBAHASAN
Mengenai isu dan masalah global,
Merry M. Merryfield (1997:8) mengemukakan pokok-pokok penduduk dan keluarga
berencana (population and family planning), hak rakyat menentukan pemerintahan
sendiri (self determination), pembangunan (development), hak asasi manusia
(human right), emigrasi, imigrasi dan pengungsian (emigration, immigration and
refugees), kepemilikan bersama secara global (the global commnos), kelaparan
dan bahan pangan (bunger and food), perdamaian dan keamanan (peace and
security), prasangka dan diskriminasi (prejudice and discrimination).
Isu dan masalah yang telah
dikemukakan di atas, bukan lagi dirasakan secara lokal maupun regional, namun
kini sudah dirasakan oleh seluruh dunia. Badan dan lembaga dunia yang merupakan
bagian dari PBB maupun yang berada diluar PBB seperti LSM telah menaruh
perhatian yang serius mengenai hal tersebut.
1.
Penduduk dan Keluarga Berencana
Masalah penduduk merupakan masalah yang sudah mendunia. Persoalan
ketidakseimbangan antara pertumbuhan dan jumlah penduduk dengan ketersediaan
bahan pangan, lapangan kerja serta permukiman yang merupakan masalah
kesejahteraan, bukan hanya masalah yang menimpa Indonesia melainkan masalah
yang dialami juga oleh Negara-negara di dunia.
Contoh contoh masalah dalam kaitannya dengan penduduk dan keluarga berencana adalah meledaknya jumlah penduduk di Indonesia yang semakin meningkat. Ini disebabkan banyaknya penduduk yang tidak melakukan
program KB yang telah digalakkan oleh pemerintah untuk membatasi meningkatnya jumlah penduduk,
dimana dalam satu keluarga hanya dibolehkan memiliki 2 anak saja. Kekurangtahuan penduduk ini menyebabkan
program ini kurang berjalan maksimal,
terutama untuk masyarakat yang tinggal di desa.
Selain masalah jumlah penduduk yang meningkat setiap tahunnya, masalah lainnya adalah tidak meratanya penduduk yang tinggal di pulau jawa dengan pulau lainnya. Masyarakat cenderung lebih suka tinggal di pulau jawa karena di pulau jawa apa yang dibutuhukan masyarakat itu tersedia dari pada di pulau lainnya.
Salah satu upaya untuk mengatasi masalah penduduk yaitu dengan melakukan
program Keluarga Berencana (KB) dengan mengatur jumlah anggota keluarga demi
kesejahteraan masing-masing keluarga. Program ini selain merupakan upaya
pemecahan masalah, pada pelaksanaannya juga masih menjadi permasalahan global.
2.
Pembangunan
Pembangunan menurut Bartelmus (1986:3) merupakan proses yang berupaya
memperbaiki kondisi hidup masyarakat, baik kondisi material maupun non material
termasuk kebutuhan fisikal, telah-sedang-akan dilakukan oleh semua bangsa di
dunia ini. Namun karena pelaksanaannya melibatkan semua sumber baik SDA maupun
SDM termasuk kemampuan IPTEKnya, pembangunan masih mengalami berbagai masalah
dan kendala. Masalah pembangunan yang terus dilakukan namun terdapat kendala yaitu masalah pendanaan yang ada dan penanganan
yang dilakukan juga kurang efektif sehingga menimbulkan kerancuan terhadap system pembangunan.
Adapun Kendala lain dari pembangunan yaitu dating dari pihak masyarakatnya yang juga kurang berpartisipasi dalam jalannya pembangunan. Dengan demikian pembangunan merupakan suatu masalah
global.
3.
Hak Asasi Manusia (HAM)
Kita semua meyakini firman Allah dalam Al Quran, surat Al Hujarat, ayat 13
yang artinya sebagai berikut:
Hai manusia,
sesungguhnya Kami menciptakan kamu dari seorang laki-laki dan seorang perempuan
dan menjadikan kamu berbangsa-bangsa dan bersuku-suku supaya kamu saling kenal
mengenal. Sesungguhnya orang yang paling mulia diantara kamu di sisi Allah
ialah orang yang paling bertaqwa di antara kamu. Sesungguhnya Allah Maha
Mengetahui dan Mengenal.
Dalam kehidupan di masyarakat hak asasi manusia mendapat perlakuan yang
berbeda-beda oleh pihaik-pihak tertentu, sehingga terjadi suatu pelanggaran
HAM. Diskriminasi rasial, etnis, agama, dan lainnya merupakan contoh
pelanggaran HAM. HAM ini tidak hanya merupakan masalah local dan regional di
kawasan tertentu, namun juga merupakan masalah global.
Kasus
Pelanggaran HAM :
1. Pelanggaran
HAM pada Tenaga Kerja Indonesia telah terjadi banyaknya penganiayaan,
pemerkosaan, bahkan pembunuhan terhadap para tenaga kerja Indonesia, tetapi
pemerintah sepertinya menganggap kecil masalah ini padahal jasa seorang TKI
sangatlah penting bagi negara Indonesia.
Tenaga kerja Indonesia adalah ornag yang rela
berkerja diluar negri untuk memenuhi kebutah keluarganya selain memenuhi
kebutuhan keluarganya Negara juga mendapati devisa atas jasa yang diberikan
mereka dinegri yang membutuhkan tenaga kerja untuk membantu negara negara yang
kekurangan tenaga kerja seperti malaysia, singapura dan beberapa negara
lainnya. Tetapi para tenaga kerja Indonesia tidak sedikit yang menerima
perlakuan yang tidak baik malah yang sangat merugikan bagi mereka, tidak
sedikit pemerkosaan, penganiayaan, bahkan sampai pembunuhan yang dialami oleh
para tenaga kerja Indonesia, tetapi pemerintah sepertinya hanya memandang
sebelah mata terhada para pahlawan devisa bagi Indonesia ini. Sehingga para
tenga kerja Indonesia bisa sampai mengalami perlakuan perlakuan yang sangat merugikan
mereka.
Sudah banyak para tenaga kerja Indonesia yang pulang
ke Indonesia yang mengalami kecacatan fisik karena penganiayaan majikannya
diluar sana, tetapi pemerintah tidak memberi perhatiannya sama sekali,
pemerintah hanya memberi perhatiannya terhadap tenaga kerja Indonesia yang
mengalami perlakuan yang tidak semestinya yang sudah terpublikasi oleh media,
baru pemerintah terlihat sangat perhatian. Padahal jika sudah tidak ada lagi
yang ingin menjadi tenaga kerja Indonesia untuk luar negri maka bisa sangat
mempengaruhi pendapatan pendapatan negara, bisa hancur ekonomi negara ini jika
sudah banyak yang takut menjadi tanaga kerja Indonesia bagi luar negri.
Dimanakah implementasi pemerintah terhadap pancasila
yang salah satunya berbuahnya “ keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia”
apakah para tenaga kerja Indonesia tidak termasuk warga Indonesia? Atau
pemerintah hanya memandang sebelah mata pda para TKI. Seharusnya hakekat HAM
yang sebenarnya HAM lahir sejak manusia sadar akan hak yang dimilikinya dan
kedudukannya sebagai subjek hukum. Akan tetapi HAM baru mendapat perhatian
penyelidikan ilmu pengetahuan, sejak HAM mulai berkembang dan mulai
diperjuangkan terhadap serangan atau bahaya, yang timbul dari kekuasaan yang
dimiliki oleh bentukan masyarakat yang dinamakan negara (state). Dalam negara
modern, HAM diatur dan dilindungi dalam hukum positif. Kenapa HAM perlu
dilindungi? Kuntjoro mengemukakan dalam bukunya, Kekuasaan negara itu
seolah-olah oleh manusia pribadi (individu) lambat-laun dirasakan sebagai suatu
lawanan, karena di mana kekuasaan Negara itu berkembang, terpaksalah ia
memasuki lingkungan hak asasi manusia pribadi dan berkuranglah pula luas batas
hak-hak yang dimiliki individu itu. Dan disini timbullah persengketaan pokok
antara dua kekuasaan itu secara prinsip, yaitu kekuasaan manusia yang berujud
dalam hak- hak dasar beserta kebebasan-kebebasan azasi yang selama itu
dimilikinya dengan leluasa, dan kekuasaan yang melekat pada organisasai baru
dalam bentuk masyarakat yang merupakan Negara tadi.” . Oleh karena itu
seharusnya para TKI juga memiliki hak asasi manusia yang sama sebagaimana yang
lainnya, dan harus diperlakukan sebagai manusia seperti biasanya Karena para
TKI juga manusia merdeka yang dapat menkmati hak asasi manusia, karena para TKI
bukan hamba sahaya atau budak.
2. Contoh
Kasus Pelanggaran HAM yang Dialami oleh TKI
TKI dipancung di Arab Saudi Seorang TKI bernama
Ruyati binti Satubi (54) meregang nyawa di tangan algojo pemerintah Arab Saudi.
Ruyati dijatuhi hukuman pancung setelah ia divonis bersalah membunuh Khairiya
Hamid binti Mijlid majikannya. Ironisnya, hukuman pancung itu dilakukan hanya
empat hari setelah Presiden Susilo Bambang Yudhoyono berpidato tentang
perlindungan pemerintah terhadap TKI di luar negeri, di sidang ILO ( International
Labour Organization) ke-100, 14 Juni lalu. Dalam pidatonya SBY bertutur tentang
perlindungan TKI yang bekerja sebagaipembantu rumah tangga (PRT).
Kasus pembunuhan yang akhirnya menjerat Ruyati
sebagai tervonis itu dimulai pada 10 Januari 2010. Ruyati, dituduh membunuh
majikannya dengan menggunakan sebilah pisau dapur. Persidangan perdana kasus
pembunuhan tersebut digelar pada Mei 2010. Selanjutnya, sidang pembacaan vonis
digelar pada Mei 2011. Hakim pengadilan setempat menjatuhkan hukuman qisas
kepada Ruyati sesuai dengan kejahatan yang telah diperbuat. Ruyati dijatuhi
vonis hukuman mati karena dia telah membunuh. Sebenarnya, Ruyatibisa
mendapatkan pengampunan. Syaratnya, ia memperoleh ampunan dari keluarga yang
telah dibunuh. Sayang, hingga pembacaan vonis, pihak keluarga belum maumemafkan
Ruyati. Ruyati sebelumnya pernah bekerja diArabSaudi sebanyak dua kali. Pada
September 2008 lalu, dia berangkatlagikeArabSaudi menggunakan jasa Perusahaan
PengerahTenaga KerjaIndonesia Swasta (PPTKIS) PT Dana Graha Utama Sejatinya,
pada waktu itu secara syarat administrasi Ruyatisudah tidak bisa bekerja
sebagai TKI. Tapi, oleh pihak PPTKIS, keterangan umur dalam paspor Ruyati
dimudakan sembilan tahun. Sejatinya ia lahir pada 7 Juli 1957 kemudian dirubah
menjadi 12 Juli1968. Dalam laporannya ke Migrant Care, Een Nuraeni, anak sulung
Ruyati, mengatakan jika pada awal-awal bekerja ibunya tidak pernah
mengeluh.Gaji sering dikirim setelah dirapel beberapa bulan.Tapi akhirnya
muncul keluhan jika pembayaran gaji kerap telat hingga tujuh bulan. “Kalaupun
mau bayar gaji, harus direbut dulu,” kata perempuan 36 tahun itu. Selain itu,
Een juga mengatakan ibunya kerap dipukulimajikannya. Sejak penghujung Desember
2009, komunikasi Ruyati dengan keluarga di Bekasi terputus. Kabar
Ruyatitersangkut pidana pembunuhan dan terancam hukuman pancung sampai juga ke
keluarga. Pihak keluarga diwakili Een melapor ke pemirintah. Mulai dari
Kementerian Luar Negeri hingga Kementerian Tenaga Kerja danTransmigrasi. Dia
juga melapor kasus ini ke Migrant Care.Een mengatakan mendapatkan kabar
kematian ibunya akibat divonispancung. “Kabar itu resmi, diberitahukan
Kementerian Luar Negeri,” tandasnya.
4.
Migrasi
Perpindahan penduduk, baik dalam emigrasi, imigrasi maupun pengungsian
terjadi dimana-mana di dunia ini. Faktornya bermacam-macam, mulai dari
factor ekonomi, bencana alam, wabah, politik sampai keamanan. Bagi pelakunya
mungkin merupakan jalan keluar dari masalah yang dialaminya, namun bagi
kawasan yang didatangi mungkin akan menjadikan suatu masalah, karena menyangkut
tempat penampungan, lapangan kerja, bahan kebutuhan, dan lain-lainnya. Masalah
migrasi ini merupakan suatu masalah global.
Alasan yang menyebabkan manusia /
orang pelakukan aktifitas migrasi :
a.
Alasan Politik / Politis
Kondisi perpolitikan suatu daerah yang panas atau bergejolak akan membuat
penduduk menjadi tidak betah atau kerasan tinggal di wilayah tersebut.
b.
Alasan Sosial Kemasyarakatan
Adat-istiadat yang menjadi pedoman kebiasaan suatu daerah dapat menyebabkan
seseorang harus bermigrasi ke tempat lain baik dengan paksaan maupun tidak.
Seseorang yang dikucilkan dari suatu pemukiman akan dengan terpaksa melakukan
kegiatan migrasi.
c.
Alasan Agama atau Kepercayaan
Adanya tekanan atau paksaan dari suatu ajaran agama untuk berpindah tempat
dapat menyebabkan seseorang melakukan migrasi.
d.
Alasan Ekonomi
Biasanya orang miskin atau golongan bawah yang mencoba mencari peruntungan
dengan melakukan migrasi ke kota. Atau bisa juga kebalikan di mana orang yang
kaya pergi ke daerah untuk membangun atau berekspansi bisnis.
e.
Alasan lain
Contohnya seperti alasan pendidikan, alasan tuntutan pekerjaan, alasan
keluarga, alasan cinta, dan lain sebagainya.
5.
Bahan
Makanan
Pentingnya permasalahan ini dikarenakan banyaknya kasus kekurangan bahan
makanan, berupa bencana kelaparan. Jumlah manusia yang meninggal akibat bencana
ini sudah jutaan orang karena kelaparan yang terjadi di China, India, dan
sebagainya. Masalah ini berkaitan dengan :
a.
Kebutuhan Obyektif pangan
Semakin baiknya kondisi manusia sejak beberapa dasa warsa terakhir ini telah
menyebabkan terjadinya pertumbuhan penduduk secara cepat, tentu keadaan ini
menyebabkan meningkatnya kebutuhan pangan.
Ketika PBB melaporkan bahwa jumlah kalori yang dimakan oleh orang-orang Amerika
Utara dan Eropa per harinya ternyata berlebihan 1/3 dari yang diperlukan oleh
tubuh mereka, sementara orang-orang Afrika jumlah kalori yang dimakan masih
kurang 6%. Untuk menutupi kekurangan kproduksi dan konsumsi, negara-negara
berkembang semakin tergantung kepada negara-negara maju dalam impor bahan
pangan utama yang semakin meningkat dari 12 juta ton pada tahun 1950-an menjadi
36 juta ton pada tahun 1972 hal ini dikarenakan pertumbuhan penduduk pertahun
yang mencapai 10%, sedangkan pertumbuhan pengan hanya meningkat 2% saja. Dan
juga akan semakin meningkat pada tahun-tahun mendatang.
b.
Permintaan efektif (effective demand)
Kebutuhan obyektif harus diubah menjadi permintaan efektif dalam pasar bahan pangan
dunia. Masalahnya adalah bahwa pasar itu diorganisasikan berdasarkan daya beli
dalam mata uang yang kuat yaitu US$. Keadaan ini diperburuk oleh
kenyataan-kenyataan bahwa perusahaan-perusahaan swasta internasionallah yang
banyak menguasai produksi pangan tersebut. Sebagai perusahaan swasta
internasional yang tujuan utamanya mencari keuntungan, maka ia hanya akan
tanggap pada permintaan efektif.
c.
Kendala fisik ataupun ekonomi dalam upaya peningkatan
produktivitas pertanian.
Terbatasnya tanah subur, apakah karena penanaman 1 jenis pohon yang sama secara
terus menerus dan keterbatasan air minum dan irigasi telah menyebabkan produksi
bahan makan sulit untuk dipertahankan apalagi bencana alam seperti : El Nino,
banjir, kekeringan, dan sebagainya menyebabkan terjadinya krisis bahan makanan.
Ramalan Thomas Robert Malthus, seorang ekonom berkebangsaan Inggris pada abad
ke-19 (1798) bahwa pertumbuhan penduduk akan melebihi pertumbuhan bahan
makanan. Pendapat dia bahwa pertumbuhan penduduk dan bahan makanan akan
seimbang jika terjadi bencana kelaparan, kurang makan, dan wabah penyakit,
tidak terbukti karena penemuan teknologi kedokteran telah berjasa menyelamatkan
jutaan umat manusia. Karena pentingnya bahan makanan ini menyebabkan FAO
mengadakan Pertemuan Puncak Bahan Makanan dunia (World Food Summit) di Roma
tahun 1997, yang membahas pembuatan pokok penanggulangan masalah bahan makanan
di abad yang akan datang.
6.
Lingkungan dan Sumber Daya
Berdasarkan UU RI No.4 tahun 1982, menyatakan bahwa pengertian lingkungan
hidup adalah sebagai berikut : kesatuan ruang dengan semua benda, daya,
keadaan, makhluk hidup, termasuk di dalamnya manusia dan perilakunya, yang
mempengaruhi kelangsungan peri kehidupan dan kesejahteraan manusia serta
makhluk hidup lainnya.
Pengaruh tersebut dapat berdampak positif dalam arti makin menjamin
kelangsungan hidup dan kesejahteraan, serta dapat pula berdampak negative
dengan pengertian mengganggu bahkan mengancam kesejahteraan manusia. Kondisi
lingkungan yang negative ini merupakan suatu masalah global.
Masalah lingkungan seperti pencemaran (udara, tanah, air, suara, atau
kebisingan, sinar yang menyilaukan), banjir, kekeringan, tanah longsor, hama
dan sebangsanya yang mengganggu bahkan mengancam kehidupan manusia, tidak hanya
terjadi secara local atau regional, namun sudah menjadi masalah global. Masalah
lingkungan telah menjadi perhatian dan kepedulian dunia, baik PBB maupun LSM.
Masalah lingkungan hidup yang telah mengglobal harus menjadi perhatian dan
kepedulian tiap orang termasuk seorang guru maupun warna dunia.
Sumber Daya Alam (SDA) merupakan suatu bentuk materi atau energy yang
diperoleh dari lingkungan fisikal yang dapat memenuhi kebutuhan hidup manusia.
Sumber daya alam tidak hanya berupa kondisi fisikal alamiah, melainkan juga
dapat berupa SDA dan SDM.
Kandungan, persediaan, penggalian dan pemanfaatan sumber daya, khususnya
sumber daya alam, tidak hanya menyangkut pemerintah serta Negara pemilik sumber
daya alam yang bersangkutan, melainkan juga melibatkan Negara-negara lain yang
berkepentingan. Dalam mekanisme dan dinamika produksi, pemanfaatan,konsumsi dan
perdagangan sumber daya alam terjadi saling ketergantungan dan saling
keterkaitan antar berbagai Negara di dunia yang terus berkembang dari waktu ke
waktu.
BAB III
PENUTUP
PENUTUP
Kesimpulan
Pertumbuhan penduduk dari waktu ke
waktu terus meningkat. Kenyataan tersebut pemicu dan pemacupertumbuahn
kebutuhan penduduk, baik secara kuantitatif maupun kualitatif yang menuntut
penerapan dan pemanfaatan IPTEK dalam mengolah SDA untuk memenuhi kebutuhan.
Perlu diwaspadai bahwa penerapan IPTEK dalam mengolah SDA dan lingkungan selalu
memiliki sisi positif dan sisi negative.
Sisi positif dari penerapan IPTEK
dalam berbagai bidang kehidupan, khususnya dalam bidang pertanian, misalnya
dengan bioteknologi dan berbagai rekayasa mekanik pengolahan tanah, rekayasa
kimiawi dalam pemupukan dan pembasmi hama, dan lain sebagainya dalam
meningkatkan kesejahteraan manusia khususnya petani.
Kemajuan IPTEK di bidang industry
telah berdampak positif dalam meningkatkan prodiksi barang-barang kebutuhan
serta memperluas lapangan pekerjaan. Namun di sisi lain juga berdampak negative
dengan adanya pencemaran lingkungan. Misalnya mengakibatkan terbentuknya gas CO2
dan gas buangan lainnya.
DAFTAR PUSTAKA
http://andi-dio.blogspot.com/2012/05/artikel-isu-lokal-isu-global-lingkungan.html
http://awikzaenalarif.wordpress.com/2011/06/08/makalah-perspektif-global-isu-isu-dalam-kaitanya-dengan-kepentingan-nasional/
http://ceklipratiwi.staff.umm.ac.id/2013/02/25/ham-dan-isu-global/
No comments